Bismillahirahmanirahiim,
Belajar tentang carbon footprint atau jejak karbon yang dihasilkan oleh setiap kita. Hmmm aku sudah pernah denger tentang jejak carbon ini, tapiiii baru pahamnya ya baru-baru ini aja. Sejak kenalan sama belajar zero waste. Kalau teman-teman sudah pernah dengar atau paham dengan istilah carbon footprint ini?
Sekilas yang aku tahu carbon footprint atau jejak karbon ini adalah besaran emisi gas rumah kaca yang diproduksi oleh individu dalam kegiatan yang dilakukannya sehari-hari. Carbon footprint tentu saja juga dihasilkan oleh organisasi dalam kegiatannya menyelenggarakan event-event, atau juga ketika membuat produk.
Apakah kegiatan kita sehari-hari mengakibatkan efek gas rumah kaca? Otentu saja, kenyamanan hidup bagi manusia modern seperti kita inilah yang mendorong lahirnya kebiasaan hidup yang berdampak baik secara langsung ataupjn tidak langsung terhadap lingkungan kita. Misalnya saja, penggunaan kendaraan pribadi kemanapun dan kapanpun. Tidak dapat dipungkiri bahwa membawa kendaraan pribadi sangat nyaman, begitu kita pikir, dan jutaan orang berpikiran sama dengan kita, sehingga volume kendaraan pribadi yang meningkat, mengakibatkan kemacetan, dan sudah tentu meningkatnya polusi udara. Ini adalah salah satu penyebab.
sumber foto : quiz ecological footprint
.
Selain itu penggunaan alat elektronik rumah tangga yang berbasis listrik, listrik yg digunakan menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam), ini adalah salah dua penyebab juga meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang menumpuk di atmosfer bumi, yang akhirnya terjadilah fenomena pemanasan global.
sumber foto : quiz ecological footprint
.
Pemanasan global bukanlah isu baru lagi yang kita dengar, isu ini sudah sejak lama kita dengar, mungkin dari aku smp sudah dengar tentang pemanasan global, hanya saja perhatian kita masih kurang karena belum terlalu terlihat dampaknya secara langsung. Namun hari ini, kita bisa merasakan dampaknya secara langsung, secara nyata di hadapan kita sendiri ya. Aduduuuu kalau kita merasa sudah sangat tidak nyaman dengan keadaan ini, gimana dengan anak-anak kita di masa yg akan datang?
Hampir seluruh kegiatan kita sehari-hari menyumbang kenaikan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Lalu apa sajakah emisi karbon yang kita hasilkan? Menurut United Nation Framework Conventiin on Climate Change (UNFCCC) ada 6 jenis gas rumah kaca yang kita hasilkan, yaitu sebagai berikut :
- Karbondioksida (CO2)
- Metana (CH4)
- Nitro oksida (N2O)
- Sulfur hexafluoride (SF6)
- Perfluorocarbons (PFCs)
- Hydrofluorocarbons (HFCs)
Namanya ribet banget ya, kira-kira dari nama2 gas yang ribet tadi, yang paling sering kita dengar adalah karbondioksida dan gas metana. Wooojelas paling sering didengar, karena kita nafas aja menghasilkan karbondioksida ðŸ¤ðŸ¤..kalau gas metan atau metana, si Meta ini dihasilkan dari timbunan sisa konsumsi organik non organik yang kita kirimkan ke TPU.
- Karbondioksida (CO2)
- Metana (CH4)
- Nitro oksida (N2O)
- Sulfur hexafluoride (SF6)
- Perfluorocarbons (PFCs)
- Hydrofluorocarbons (HFCs)
Namanya ribet banget ya, kira-kira dari nama2 gas yang ribet tadi, yang paling sering kita dengar adalah karbondioksida dan gas metana. Wooojelas paling sering didengar, karena kita nafas aja menghasilkan karbondioksida ðŸ¤ðŸ¤..kalau gas metan atau metana, si Meta ini dihasilkan dari timbunan sisa konsumsi organik non organik yang kita kirimkan ke TPU.
sumber foto : website jagad.id
.
Lebih jelasnya, aku mengutip dari Wikipedia, bahwa kita si manusia modern telah meningkatkan sumbangan berupa karbondioksida melalui pembakaran bahan bakar fosil yang dihasilkan dari pemakaian listrik, penggunaan bensil dan solar sebagai bahan bakar utama kendaraan kita. Pada saat yang sama juga jumlah pepohonan yang berperan penting dalam menyerap karbondioksida tadi sudah semakin berkurang. .
Masih terpampang jelas hutan-hutan dan lahan yang terbakar di depan layar gawai kita, masih juga terasa oleh saudara2 kita panasnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di berbagai kawasan di luar Jawa sana, juga di Brazil dan Rusia beberapa waktu lalu. Ternyata kita yang sedang duduk-duduk pegang gawai ini juga berperan secara tidak langsung dalam terjadinya kabut asap dan juga sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar ya.
Selain itu, gas Metana juga sering kita dengar ya akhir-akhir ini. Dari kegiatan kita yang macam apa yang menghasilkan gas Metana? Pertama, kita kenalan dulu aja dengan si Meta ini, jadi gas metan atau metana adalah salah satu jenis gas alam yang digunakan untuk pembakaran. Biasanya dalam industri gas metana digunakan dalam bentuk cair yang dibekukan.
Konsentrasi metana di dara sebenarnya sudah dapat dikontrol secara alami, akan tetapi saat ini dikarenakan banyaknya aktivitas manusia modern yang menghasilkan gas metan berlebih, maka saat ini gas metan menjadi salah satu unsur yang menyumbang peningkatan gas rumah kaca.
Sisa konsumsi organik dan anorganik yang tidak dapat diolah, kemudian bertumpuk menjadi gunungan di berbagai TPA di seluruh penjuru negeri, juga tumpukan kotoran hewan ternak (dalam hal ini contohnya adalah sapi) menjadi beberapa penyebab bertambah banyaknya gas metana.
Walaupun termasuk gas yang berbahaya, akan tetapi saat ini sudah banyak pihak yang peduli lingkungan bergerak untuk memanfaatkan gas metana yang dihasilkan di peternakan untuk menjadi sumber energi terbarukan, yaitu biogas. Berikut ini ilustrasi pemanfaatan gas metana yang dihasilkan dari kotoran sapi di sebuah peternakan.
sumber foto : website agroteknologi.id
Ternyata, kalau kita renungkan lagi, hampir seluruh kegiatan kita menghasilkan jejak karbon yang waaaw luar biasa ya. Untuk menghitung jejak karbon dalam kegiatan rumah tangga kita, kalian bisa menggunakan kalkulator jejak karbon, silahkan googling dengan keyword kalkulator jejak karbon ya. Tentu saja kita bisa berpartisipas dalam mengurangi jejak karbon kita yang bisa membawa dampak lebih baik bagi lingkungan kita. Ga usah mikir terlalu ribet, kita coba kurangi dari hal yang paling kecil dan bisa kita lakukan, yaitu menghemat pemakaian listrik. Langkah lainnya bisa kita pelajari dulu untuk kemudian kita praktekkan sesuai kemampuan kita sendiri. Ga usah ngoyo, yang penting kita mulai aja dulu yuk. Semangat gaeees, agar anak cucu kita masih bisa merasakan kehidupan yang baik. Aamiin.
Wassalamualaikum,
Ibuknya KhaiKhal