Saturday, August 17, 2019

Menumbuhkan Karakter Bakat

Bismillahirahmanirahiim,

Sudah sejak lama si akak minta belajar membuat kue, setiap kali kegiatan masak-memasak, dia memperlihatkan antusias yg tinggi. Kesukaannya nonton video masak-masak, terus langsung pengen dipraktekin, ya tapi kan kita belum punya peralatan nya nak 😆 Lalu kenapa kami memutuskan untuk memfasilitasi minat dan bakat akak ini? Kami hanya sedang berikhtiar untuk membangun karakter anak kami, salah satunya adalah karakter bakat, Qodarullah setelah aku observasi, ngobrol-ngobrol dan ngelihat kebiasaanya kalau lagi nonton video masak-masak, jadinya kami memutuskan untuk coba ikut kelas baking ini. 




Mengutip dari buku Pendidikan Karakter Nabawiyah, bagian yang menjelaskan mengenai Karakter Bakat, Ibnul Qayim Rahimahullah mengatakan "Perkara yang sepatutnya diperhatikan oleh orangtua adalah keadaan si anak, potensi apa yang dimiliki, bakat apa yang terpendam pada dirinya. Maka orang tua hendaknya mengetahui bahwa untuk bidang itulah anaknya diciptakan, hendaknya tidak memalingkan si anak dari bakatnya selama itu diperbolehkan oleh syariat."

Lalu apa yang terjadi bila kita memaksakan anak untuk fokus pada sesuatu yang bukan bakatnya? Beliau rahimahullah melanjutkan, 

"Apabila anak dipaksa untuk menyukai suatu bidang yang bukan bakatnya, maka dia tidak akan berhasil di bidang itu. Luputlah darinya apa yang sebenarnya merupakan potensi dirinya."
Karena kita dilarang untuk memaksakan anak fokus dalam hal yang tidak menarik baginya, terus apa yang sebaiknya kita lakukan?

Ibnul Qayim rahimahullah kembali berkata "....namun apabila dia melihat anaknya memiliki kecenderungan kepada dunia perdagangan, jual beli, atau bidang lain yang diperbolehkan oleh syariat (seperti pertanian, kedokteran, teknologi, dll), maka hendaknya dia beri kesempatan pada anaknya untuk mengembangkan potensi itu. Setiap orang akan dimudahkan oleh Allah untuk melakukan apa yang telah ditetapkan baginya."

Sebenarnya cari mencari tempat les masak ini sudah lama, cari yang dekat rumah belum ada. Sempat dapat info kalau di Aeon ada kelas baking untuk anak, tapi waktu dihubungi ga ada kejelasan apapun. Qodarullah waktu liburan bulan lalu, ada kawan yg posting tentang kelas memasak di Lucile Baker Studio brb lah ibuk cari info dan ternyata bulan ini Mba Fitri, owner-nya Lucile membuka kelas baking untuk anak. .



.
Alhamdulillah akhirnya keinginan akak belajar baking bisa terwujud ya nak. Nah seperti yg sudah kuduga, si anak kinestetik ini gak iso meneng kalau belajar di kelas, adaaaa aja yg diutak-atik, ditanyain, dicobain, mundar mandir, dan dia sempet jatuh dari kursi dong Astaghfirullah 😆💆🤦. Maafin ya Tante Fitri anaknya ini memang kaya bola bekel 🙏 semoga Tante Fitri ga bosen ngajarin Kay ya Tante 😁


Buat temen-temen yg mau ikutan kegiatan baking ini, Insyaa Allah Jumat besok ada kelas membuat Carrot Muffin. Info lebih lanjut bisa intip2 ke Instagramnya Lucile Baker Studio. Ayo deh barengan sekalian biar Kay ada temennya hihi 😁

Wassalamualaikum,
Ibuknya KhaiKhaL


Sunday, August 11, 2019

Pemahaman Dalam Perbedaan Gender

Bismillahirahmanirahiim,

Alhamdulillah sudah memasuki game level 11 di program Kuliah Bunda Sayang yang diselenggarakan oleh Institut Ibu Profesional. Di level 11 ini, kami ditugaskan untuk mencari materi, mempelajari secara berkelompok, untuk kemudian disajikan di dalam kelas dalam bentuk presentasi secara bersama-sama dengan rekan satu kelompok. Sebuah tantangan yang wow luar biasa, karena biasanya kami menerima materi dari fasil, sekarang kami yang membuat materi berdasarkan tema yang sudah  dibagi-bagi. 




Memahami pengertian Gender

Materi pertama yang dibawakan oleh PG 1 adalah tentang Pemahaman dalam Perbedaan Gender. Menarik ya, selama ini yang aku tahu tuh gender ya perempuan dan laki-laki aja, udah gitu doang titik, tapi ternyata yang dimaksud dengan Gender adalah sikap, perilaku, maupun ekspresi yang sering disebut dengan maskulin dan feminim.  Terus apa bedanya Gender dan Sex? Sama atau beda? Dari materi presentasi disebutkan bahwa Sex dan Gender berbeda, kalau Gender tampak dari sikap, perilaku dan ekspresi, maka Sex adalah pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan oleh kromosom X dan Y. Yang dapat dilihat dari segi fisik laki-laki dan perempuan. Juga fungsi biologis yang menyertainya.  


Begitulah kurang lebih pengertian dari gender dari sudut pandang sains, sementara dilihat dari sudut pandang agama Islam, laki-laki dan perempuan memiliki kesetaraan dan juga perbedaan. Dikutip dari artikel mengenai kesetaraan gender dari website Muslim(dot)or(dot)id, secara umum Islam memandang sama posisi laki-laki dan perempuan dalam hal tanggung jawab dalam menunaikan kewajiban syariat (dalam hal ini ibadah yang diwajibkan), menunaikan semua perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala juga dalam menjauhi larangan-larangan yang sudah Allah tetapkan. Hampir seluruh syariat Islam dan hukum-hukumnya berlaku untuk Adam dan Hawa secara seimbang. 


Sebagaimana yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala sampaikan dalam salah satu firman - Nya :
"Barangsiapa yang mengerjakan amal  saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S. An-Nahl [16] ayat 97).

Sedangkan perbedaan gender dalam sudut pandang agama Islam, laki-laki dan perempuan tidak bisa disamakan atau disetarakan dalam segala aspek, seperti misalnya dalam kedudukan, status sosial, tanggung jawab, hak juga kewajiban. Karena bila keduanya disetarakan dalam beberapa aspek tadi maka itu termasuk dalam menyalahi kodrat atau fitrahnya. Sebagian hukum, hak, kewajiban, telah diatur sedemikian rupa secara syariat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sesuai dengan fitrah lahir yang dibekalkan pada setiap manusia. Hal ini bertujuan agar keduanya dapat saling melengkapi antara satu dengan lainnya. 


Merawat Fitrah Anak

Laki-laki dan perembuan diciptakan dengan fitrah yang berbeda, bila anak laki-laki dianugerahi cara berpikir yang logis dan rasional guna membantunya dalam mengambil keputusan dengan bijak dan tepat, maka anak perempuan dianugerahi dengan akal yang dilengkapi dengan perasaan yang memudahkan perempuan dalam merespons segala kebutuhan anak dengan cepat serta kemampuannya untuk mendidik anak-anaknya kelak. Pantas aja ya, walaupun udah tidur pules, kalau adek nangis tengah malam minta nenen, aku langsung gercep melek nyamperin adek hihihi. Masyaa Allah, Maha besar Allah yang selalu mencukupkan kebutuhan hamba-hamba-Nya dalam berbagai macam kondisi.

Merawat fitrah anak adalah salah satu tugas penting yang harus dilakukan oleh setiap orang tua, karena kalau sampai kita skip, maka akibatnya akan merembet kemana-mana. Termasuk di dalamnya adalah merawat fitrah seksualitas anak sejak dini. Peran ayah dan ibu dalam pendidikan fitrah seksualitas anak ini tidak dapat digantikan satu sama lain. Dalam arti ayah tidak bisa menggantikan peran ibu, begitupun ibu tidak dapat menggantikan peran ayah. Karena keduanya memiliki porsi dan fungsi yang berbeda secara fitrah seksualitas, dari sisi maskulin dan feminim. Kurangnya peran dari salah satu orangtua akan mengakibatkan ketimpangan dalam perkembangan psikologis anak. Tentu saja akan membawa dampak yang kurang baik ke depannya. 



Lebih lanjut mengenai dampak dan pengaruh gender dalam pendidikan fitrah seksual akan di bahas di postingan berikutnya ya mentemen, sesuai temanya ajuaaa. Sungguh materi kali ini membuat mata melek, rasanya udah kaya ditavok volak valik selama ini ngapain ajeee, main skip-skip aja porsi belajar fitrah seksualitas. Bismillah semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala berkenan memberikan ilmu-Nya mengenai fitrah anak yang ini. Aamiin. 

Sekian dulu review materi hari pertama ala-ala ibuknya KhaiKhaL. Semoga ada sedikit hikmah yang dapat diambil ya gaeeeess. 

Notes : - materi didapatkan dari hasil presentasi peer group 1 yang kureview lagi 
- sebagian referensi lagi didapatkan dari website muslim(dot)or(dot)id. 
- Adapun kebenaran dan kebaikan datangnya semata hanya dari Allah Ar-Razzaq, segala kesalahan datangnya dari aku pribadi. 

Wassalamualaikum,

Ibuknya KhaiKhaL







Monday, August 5, 2019

Kemana perginya sisa konsumsi kita?


Bismillahirrahmanirrahim

.
.
Memasuki babak baru lagi, Alhamdulillah dikasih kesempatan #belajarzerowaste di kelasnya mba Dini @dkwardhani . Padahal daftarnya sudah dari sebelum buku Minim Sampah lahir, Qodarullah dapatnya sekarang. Setelah kulwap pertama selesai, skrg waktunya ngumpulin tugas #games1bzw .
.
image source : dreamstime(.)com + dlpng(.)com
.
Pertanyaan ini baru terjawab tadi pagi, sebelum pergi nemenin paksu, Alhamdulillah sempat ngobrol sekejap dengan pak petugas kebersihan yang ngambil sisa konsumsi di depan rumah. Pas banget dengan kedatangan truk sampah. Di lingkungan tempat tinggal kami yg terdiri dari ±500 KK, petugas kebersihannya datang hampir setiap hari. Mereka bergegas mengangkut sisa konsumsi kami. Untuk kemudian dibawa ke TPA Sampora, yang jaraknya kurang lebih 1 - 2km dari komplek. .
Kutanya apa nanti sisa konsumsi ini akan dikirim ke TPA yang ada di dekat pasar Serpong? Oo ternyata bukan, sisa konsumsi dari TPA Sampora akan dibuang ke TPA yang ada di Tangerang, waktu kutanya apakah di Rawa Kucing? Beliau jawab iya. Masyaa Allah jauh juga ya perjalanannya. Para petugas kebersihan ini bekerja dengan cepat, mereka memilah sisa konsumsi langsung dari tong yg ada di depan rumah, sisa konsumsi berupa plastik seperti cup minuman, botol plastik, dan kemasan plastik lainnya akan langsung dipisahkan masuk ke jaring besar yg tergantung di belakang bak truk. (Duh ini ngetik sambil air mata ngembeng alias berkaca-kaca, dzalim amat aku sisa konsumnya banyak 😭)
.

Armada pengangkut sisa konsumsi di tempat tinggal kami
.
Dari sumber refernsi yg kudapatkan, TPA Cipeucang yang ada di Serpong (merupakan TPA terbesar di Tangsel) menerima kurang lebih 3000 ton sampah/hari. Jadi dalam setahun total yg dikirim ke TPA Cipeucang = 1,095,000 ton. Dan itu asalnya dr Tangsel ajaaaa. Astaghfirullah banyak amaaaat 😭 . Yang lebih serem lagi, menurut Kabid Dinas Lingkungan Hidup Tangsel, TPA Cipeucang hanya sanggup menerima sampai tahun 2020, tahun depan sodara2. Kalau nanti udah ga terima sisa konsumsi kita lagi piye dong kalau kita ga belajar mengelola sisa konsumsi kita dari sekarang ya. Kembali lagi ke diri kita masing2. .



sumber foto dan artikel dari portal berita Kompas dan Tribun Style


Aku kutip dari buku Menuju Rumah Minim Sampah karya mba Dini "saya ingin teman-teman mengalami proses belajar, eksperimen, dan merefleksikan diri, termasuk diri saya sendiri". Jadi kali ini aku memberikan kesempatan pada diriku sendiri untuk menjadi agen perubahan di rumahku, di keluargaku terlebih dulu. Melalui proses yang tidak pernah singkat dalam belajar. Ga sehari bilang mau go green terus jreng langsung berubah jadi zerowaste warior 😴. .



Merubah habit yang biasa praktis dan tinggal buang ke tempat sampah aja, ga peduli seperti apa sampahnya takes time ya. Tapi harus mengazzamkan niat, mau berubah, mau belajar, karena apa? Karena aku itu ibu, itu istri. Kalau ga belajar kemudian mengamalkan, nanti anak-anakku ga bisa makan ikan lagi, ga bisa lihat penyu lagi dll dsb yang dampak buruknya sudah kelihatan dari sekarang. Dan yang paling penting, setiap perbuatan kita nanti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sikapku membuang sampah banyaaaa banget, mendzalimi petugas kebersihan, mendzalimi anak cucu, mendzalimi lingkungan. Astaghfirullah Astaghfirullah 😭



Komitmen untuk berubah, Bismillah 

Bismillahirrahmanirrahim, semoga Allah mudahkan segala urusan kita, semoga Allah menetapkan hati ini, selalu dalam jalan kebaikan, semoga Allah berkenan menguatkan hati ini supaya teguh dalam kebaikan..fii dunya wal akhirah. Begitupun denganmu yang berkenan baca tulisan ini. Aamiin Allahumma Aamiin. 

Wassalamualaikum,
Ibuknya KhaiKhaL