Monday, November 5, 2018

Game Level 3 : Hari Ke-5

Assalamualaikum,

Bismillahirahmanirahiim.

Seperti yang sudah saya ceritakan kalau kami akan melatih semua jenis kecerdasan. Maka Hari ini kami berkesempatan Observasi Emotional Inteligence, family attachment. Malam ini kami berempat menemani bapake nonton pertandingan basket poprov antara Tim Kota Tangerang dan Tim Kabupaten Tangerang di daerah Gading Serpong. Selain berbekal nasi goreng, kami berbekal keinginan meningkatkan bonding di antara kami berempat setelah kelahiran adek. 

Sebelum berangkat, saya sudah briefing Kakay mengenai berbagai kemungkinan yang terjadi, sudah saya siapkan bekal makan minum juga, dan beberapa solusi bila nanti dia mengantuk. Dua quarter berjalan dengan lancar. Di quarter pertama Kakay sibuk makan bekalnya, sambil menonton pertandingan, di tengah permainan, datang sekelompok supporter Kabupaten Tangerang yang membawa seperangkat drum. Jadilah stadium makin berisik, atmosfer pertandingan pun semakin seru. Karena ini adalah kali pertama Kakay melihat supporter heboh, jadinya dia perhatikan terus sampai quarter ketiga. 
Menjelang akhir quarter tiga Kakay mulai rungsing karena ngantuk. Bapake lagi seru nonton, Saya lagi gendong adek yang tertidur. Di sinilah kecerdasan emosi kami bertiga diuji. 

Saya sebagai ibu dan istri, harus bersikap adil agar ayah dan anak ini bisa senang dan tenang fee. Saya berusaha tetap sadar dan waras di tengah-tengah kebisingan stadium, bapake yang pundung karena pertandingannya nanggung, dan Kakay yang udah cranky. Sambil terus menerus beristighfar dan ingat kalau suami dan anak-anak adalah anugerah, akhirnya saya bisa membuat Kakay dan adek tenang selama perjalanan pulang, bapake juga ga cranky.

Menghadapi Kakay biasanya sulit, karena sayanya juga sering panik duluan, Alhamdulillah kali ini Allah memberikan Saya kemudahan dalam mencari solusi, berempati terhadap keinginan anak dan suami. Dalam keluarga, management emosi ini memiliki porsi paling besar yang sulit ditangani. Kuncinya Ibu, apalagi Saya pribadi yang meledak-ledak, jadi pe-ernya adalah management emosi yang lebih baik lagi. Kecerdasan emosi dan spiritual memiliki kaitan yang erat. Semakin bagus kecerdasan spiritualnya, makin baik pula cara menangani emosinya. 

Terus menerus mengingat Hadits La taghdob walakkal jannah, jangan marah, maka bagimu surga. Itu aja yang diulang-ulang, Alhamdulillah Allah beri kemudahan. 
Sekarang, Kakay sudah tidur pulas, masuk rumah tanpa nangis, merengek, dan masih bisa diminta bersih2 diri dulu sebelum tidur. Adek bisa langsung tidur setelah melek sebentar, bapake sedang menenangkan diri, Ibu bisa bikin laporan game Level 3. 

Bismillahirahmanirahiim, semoga besok dan seterusnya Allah memberikan kami berempati kemudahan dalam memanage emosi kami, membangun emosi positif, dan semakin bagus bondingnya. Aamiin Allahumma Aamin. 

Wassalamualaikum
Dian

No comments:

Post a Comment